Selamat malam gans, pada kesempatan kali ini saya mau berbagi info tentang para Seiyuu anime KEION bu! atau K-On bu! atau Klub Musik Ringan, pilih saja mana yang enak didengar hh. Anime yang booming ditahun 2009 – 2011 ini ternyata mempunyai para Seiyuu yang kawai seperti character di animenya. Pertama kali mereka muncul didunia nyata adalah saat Live Event Lets Go! di Yokohama Arena tanggal 30 Desember 2009. Pas nonton Blu-Ray Live Event ini juga saya baru mengenal para seiyuu anime K-On, dan ternyata mereka kawai kawai semua. Tapi sebenernya yang bikin saya pingin buat postingan ini karena barusan habis nonton Blu-Ray Live Event ke dua K-On yang bertema Come With Me! di Saitama Super Arena tanggal 20 February 2011, yang kabaranya penontonnya sampai 30 ribu lebih, amazing.

Tapi sebelumnya, saya ingin menjelaskan apa itu seiyuu. Seiyuu adalah pengisi suara character dalam anime, video game, narasi cerita, dsb. Atau dalam bahasa lain seiyuu juga disebut CV (Character Voice). Ok segitu aj penjelasan tentang seiyuu, sekarag langsung saja ke topik.

1.   Aki Toyosaki seiyuu dari character Hirasawa Yui

Aki Toyosaki adalah seiyuu sekaligus penyanyi di Jepang yang lahir pada tanggal 28 Oktober 1986 di Perfectur Tokhusima, Jepang. Aki Toyosaki memulai karirnya sebagai pengisi suara pada tahun 2007, menjadi pengisi suara anime Kenko Zenrakai Suleibo Umisho sebagai Amuro Ninagawa, dan masih banyak lainnya. Aki Toyosaki juga pernah mendapatkan penghargaan dalam acara bergengsi seperti “Artis Pendatang Baru” di 4th Seiyuu Award pada tahun 2010 dan “Artis Terbaik dalam Bermain Peran” di 5th Seiyuu Award pada tahun 2011 untuk perannya sebagai Yui Hirasawa.

Sedangkan pertunjukan musik pertamanya adalah dengan Eri Kitamura sesama seiyuu di Minami-ke Biyori CD. Tapi karir musiknya dimulai ketika ia mengisi opening dan ending K-On! Album. Dimana album tersebut menjadi top hits ditangga lagu Oricon, tanggal 27 April sampai 3 Mei 2009. Setelah K-On! The Movie dan K-On! Season 3 belum ada kabar dari Kyoto Animation, sekarang Aki Toyosaki bergabung dengan kelompok seiyuu yang dibuat oleh perusahaan musik Ray’n yang dikenal “Sphere”.

2.   Yoko Hikasa seiyuu dari character Akiyama Mio

Yoko Hikasa adalah seiyuu yang lahir pada tanggal 16 Juli 1985 di Perfectur Kanagawa, Jepang. Dia memutuskan untuk menjadi seiyuu karena kekagumannya kepada Naoko Takeuchi, yaitu seiyuu dari Usagai Tsukino (Sailor Moon).

Hikasa Yoko selain bagus dalam menjadi seiyuu dia juga benar-benar mempunyai bakat dalam menyanyi. Lagu ending K-On! “Dont Say Lazy” lagu dimana dia menjadi vocalis tunggal yang diberikan oleh Animation Kobe sebagai penghargaan Best Song pada tahun 2009. Suaranya benar-benar rock didunia anime, meskipun dalam dunia nyata dia juga mempunyai suara yang kalem. Itu terbukti dari suara loli yang imut  dalam serial anime Ro-Kyu-Bu (tonton sendirilah gans). Sekarang Yoko Hikasa bergabung dengan kelompok seiyuu “Ro-Kyu-Bu”.

3. Satomi Sato seiyuu dari character Tainaka Ritsu

Satomi Sato atau juga dikenal “Sugar” adalah seiyuu yang lahir pada tanggal 8 Mei 1986 di Perfectur Miyagi, Jepang. Dia pernah terpilih menjadi asisten atasan ke-7 di Miki Tomokazu Radio Big Bang saat belajar di Tokyo Announce Gakuin pada tahun 2006. Dia keemudian membentuk sebuah unit yang dikenal sebagai Kisty tapi itu segera berakhir pada tahun yang sama. Debut pertamanya sebagai seiyuu adalah saat mengsisi suara character Mikage Yuzuki (Jigoku Shoujo Mitsuganae) pada tahun 2008. Dia memenangkan penghargaan “Artis Baru Terbaik” pada ajang 5th Seiyuu  Awards tahun 2011.
Berpikir karirnya tak akan sebooming rekan seiyuu-nya sesama seiyuu K-On!. Ternyata sedikit demi sedikit dia mulai terkenal bahkan diluar jepang. Tidak seperti seiyuu sebelumnya, Satomi Sato tidak bergabung dengan kelompok seiyuu lainnya.

4.   Minako Kotobuki seiyuu dari Kotobuki Tsumugi

Namanya mirip ya? Minako Kotobuki adalah seiyuu dan penyanyi dari Perfectur Hyogo yang lahir pada tanggal 17 September 1991. Dia adalah seiyuu termuda sejak debut pertamanya tahun 2009. Di K-On! Dia berperan sebagai Kotobuki Tsumugi. Sama seperti Aki, karir musiknya dimulai saat dia menyanyikan opening dan ending serial anime K-On!.
Ngomong-ngomong tentang seiyuu, ternyata kabar-kabari asal muasal Minako Kotobuki ingin menjadi seiyuu karena dia melihat anime tentang Gempa Bumi (mungkin Tokyo Magnitude 8.0). Minako Kotobuki adalah salah satu korban gempa saat dia masih kecil.
Suaranya benar-benar indah, entah saat dia mengisi suara Kotobuki Tsumugi atau pun saat dia menyanyi. Coba dengar dia pas nyanyi di Live Event Lets Go! & Come With Me.
Ternyata Kotobuki Tsumugi juga pernah berperan dalam Live Action seperti “Blue Bird” dan memenangkan film bergenre indie dengan judul “Ghost of Yesterday”. Dia juga anggota dari kelompok seiyuu sphare.

5.   Ayana Taketatsu seiyuu dari Azusa Nakakano

Ayana-chan adalah seiyuu dari Perfectur Saitama yang lahir pada tanggal 23 Juni 1989. Peran debutnya pada serial anime K-On! Sebagai Azusa Nakano. Setelah itu, karirnya tiba-tiba meledak. Dia kemudian mulai mengisi suara Ako Suminoe (KissXSiss), Vanila (Yumeiro Patisseire), dan banyak lagi.
Tidak seperti rekan-rekan K-On! lainnya seiyuu yang berusaha menempatkan suara pada character. Ayana-chan lebih berupaya mengisis suara Azusa Nakano agar lebih terdengar lucu (kawai). Dan mungkin itu adalah salah satu kalian menyukai character ini. Ya mungkin itu hanya menurut saya.   

Dikutip dari www.seorangayah.wordpress.com




Pernikahan itu telah berjalan empat (4) tahun, namun pasangan suami istri itu belum dikaruniai seorang anak. Dan mulailah kanan kiri berbisik-bisik: “kok belum punya anak juga ya, masalahnya di siapa ya? Suaminya atau istrinya ya?”. Dari berbisik-bisik, akhirnya menjadi berisik.

Tanpa sepengetahuan siapa pun, suami istri itu pergi ke salah seorang dokter untuk konsultasi, dan melakukan pemeriksaaan. Hasil lab mengatakan bahwa sang istri adalah seorang wanita yang mandul, sementara sang suami tidak ada masalah apa pun dan tidak ada harapan bagi sang istri untuk sembuh dalam arti tidak peluang baginya untuk hamil dan mempunyai anak.


Melihat hasil seperti itu, sang suami mengucapkan: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, lalu menyambungnya dengan ucapan: Alhamdulillah.

Sang suami seorang diri memasuki ruang dokter dengan membawa hasil lab dan sama sekali tidak memberitahu istrinya dan membiarkan sang istri menunggu di ruang tunggu perempuan yang terpisah dari kaum laki-laki.

Sang suami berkata kepada sang dokter: “Saya akan panggil istri saya untuk masuk ruangan, akan tetapi, tolong, nanti anda jelaskan kepada istri saya bahwa masalahnya ada di saya, sementara dia tidak ada masalah apa-apa.

Kontan saja sang dokter menolak dan terheran-heran. Akan tetapi sang suami terus memaksa sang dokter, akhirnya sang dokter setuju untuk mengatakan kepada sang istri bahwa masalah tidak datangnya keturunan ada pada sang suami dan bukan ada pada sang istri.

Sang suami memanggil sang istri yang telah lama menunggunya, dan tampak pada wajahnya kesedihan dan kemuraman. Lalu bersama sang istri ia memasuki ruang dokter. Maka sang dokter membuka amplop hasil lab, lalu membaca dan mentelaahnya, dan kemudian ia berkata: “… Oooh, kamu –wahai fulan- yang mandul, sementara istrimu tidak ada masalah, dan tidak ada harapan bagimu untuk sembuh.

Mendengar pengumuman sang dokter, sang suami berkata: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, dan terlihat pada raut wajahnya wajah seseorang yang menyerah kepada qadha dan qadar Allah SWT.

Lalu pasangan suami istri itu pulang ke rumahnya, dan secara perlahan namun pasti, tersebarlah berita tentang rahasia tersebut ke para tetangga, kerabat dan sanak saudara.

Lima (5) tahun berlalu dari peristiwa tersebut dan sepasang suami istri bersabar, sampai akhirnya datanglah detik-detik yang sangat menegangkan, di mana sang istri berkata kepada suaminya: “Wahai fulan, saya telah bersabar selama

Sembilan (9) tahun, saya tahan-tahan untuk bersabar dan tidak meminta cerai darimu, dan selama ini semua orang berkata:” betapa baik dan shalihah-nya sang istri itu yang terus setia mendampingi suaminya selama Sembilan tahun, padahal dia tahu kalau dari suaminya, ia tidak akan memperoleh keturunan”. Namun, sekarang rasanya saya sudah tidak bisa bersabar lagi, saya ingin agar engkau segera menceraikan saya, agar saya bisa menikah dengan lelaki lain dan mempunyai keturunan darinya, sehingga saya bisa melihat anak-anakku, menimangnya dan mengasuhnya.

Mendengar emosi sang istri yang memuncak, sang suami berkata: “istriku, ini cobaan dari Allah SWT, kita mesti bersabar, kita mesti …, mesti … dan mesti …”. Singkatnya, bagi sang istri, suaminya malah berceramah di hadapannya.

Akhirnya sang istri berkata: “OK, saya akan tahan kesabaranku satu tahun lagi, ingat, hanya satu tahun, tidak lebih”. Sang suami setuju, dan dalam dirinya, dipenuhi harapan besar, semoga Allah SWT memberi jalan keluar yang terbaik bagi keduanya.

Beberapa hari kemudian, tiba-tiba sang istri jatuh sakit, dan hasil lab mengatakan bahwa sang istri mengalami gagal ginjal. Mendengar keterangan tersebut, jatuhnya psikologis sang istri, dan mulailah memuncak emosinya. Ia berkata kepada suaminya: “Semua ini gara-gara kamu, selama ini aku menahan kesabaranku, dan jadilah sekarang aku seperti ini, kenapa selama ini kamu tidak segera menceraikan saya, saya kan ingin punya anak, saya ingin memomong dan menimang bayi, saya kan … saya kan …”. Sang istri pun bad rest di rumah sakit.

Di saat yang genting itu, tiba-tiba suaminya berkata: “Maaf, saya ada tugas keluar negeri, dan saya berharap semoga engkau baik-baik saja”. “Haah, pergi?”. Kata sang istri. “Ya, saya akan pergi karena tugas dan sekalian mencari donatur ginjal, semoga dapat”. Kata sang suami.

Sehari sebelum operasi, datanglah sang donatur ke tempat pembaringan sang istri. Maka disepakatilah bahwa besok akan dilakukan operasi pemasangan ginjal dari sang donatur.

Saat itu sang istri teringat suaminya yang pergi, ia berkata dalam dirinya: “Suami apa an dia itu, istrinya operasi, eh dia malah pergi meninggalkan diriku terkapar dalam ruang bedah operasi”.

Operasi berhasil dengan sangat baik. Setelah satu pekan, suaminya datang, dan tampaklah pada wajahnya tanda-tanda orang yang kelelahan.

Ketahuilah bahwa sang donatur itu tidak ada lain orang melainkan sang suami itu sendiri. Ya, suaminya telah menghibahkan satu ginjalnya untuk istrinya, tanpa sepengetahuan sang istri, tetangga dan siapa pun selain dokter yang dipesannya agar menutup rapat rahasia tersebut.

Dan subhanallah …

Setelah Sembilan (9) bulan dari operasi itu, sang istri melahirkan anak. Maka bergembiralah suami istri tersebut, keluarga besar dan para tetangga.

Suasana rumah tangga kembali normal, dan sang suami telah menyelesaikan studi S2 dan S3-nya di sebuah fakultas syari’ah dan telah bekerja sebagai seorang panitera di sebuah pengadilan di Jeddah. Ia pun telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an dan mendapatkan sanad dengan riwayat Hafs, dari ‘Ashim.

Pada suatu hari, sang suami ada tugas dinas jauh, dan ia lupa menyimpan buku hariannya dari atas meja, buku harian yang selama ini ia sembunyikan. Dan tanpa sengaja, sang istri mendapatkan buku harian tersebut, membuka-bukanya dan membacanya.

Hampir saja ia terjatuh pingsan saat menemukan rahasia tentang diri dan rumah tangganya. Ia menangis meraung-raung. Setelah agak reda, ia menelpon suaminya, dan menangis sejadi-jadinya, ia berkali-kali mengulang permohonan maaf dari suaminya. Sang suami hanya dapat membalas suara telpon istrinya dengan menangis pula.

Dan setelah peristiwa tersebut, selama tiga bulanan, sang istri tidak berani menatap wajah suaminya. Jika ada keperluan, ia berbicara dengan menundukkan mukanya, tidak ada kekuatan untuk memandangnya sama sekali.

(Diterjemahkan dari kisah yang dituturkan oleh teman tokoh cerita ini, yang kemudian ia tulis dalam email dan disebarkan kepada kawan-kawannya)